Linkarfakta.com,PEKANBARU - Terhitung Januari hingga November 2018, terjadi 163 kasus kebakaran di Kota Pekanbaru. Yang mana 60 persen diantaranya kebakaran gedung, sedangkan 40 persen kebakaran lahan.
Dalam menanggulangi musibah kebakaran,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru saat ini kekurangan alat. Menurut Kepala BPBD Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, alat yang mudah diangkat kelokasi saat ini masih minim.
"Kalau kebakaran lahan, kadang kita terkendala sumber air dan sulitnya akses kelokasi. Kita sampai sekarang cuma punya empat unit mesin, padahal harusnya tiap kecamatan ada dua unit," ungkapnya.
"Ada 163 kasus, dan sekitar 60 persen itu kebakaran di gedung," sambungnya.
Selain mesin, dikatakan Burhan Gurning, saat ini BPBD membutuhkan tambahan kendaraan
roda tiga yang dapat menjangkau lokasi kebakaran gedung yang biasanya dipadati masyarakat.
"Sama dengan kebakaran lahan, kebakaran gedung juga sulit diakses karena pasti banyak orang. Maka itu, kita butuh tambahan kendaraan roda tiga dan petugas, karena satu mobil harusnya ada enam orang, tapi kita cuma punya ada empat," jelasnya.
Kepala BPBD juga mengimbau pada masyarakat agar menggunakan racun api untuk mengantisipasi kebakaran.
"Jika punya tabung api langsung dimatikan (titik api,red). Tapi masyarakat kurang familiar dengan tabung api, kita selalu imbau gunakan tabung api," harapnya.(LF1)