PEKANBARU - Beberapa pangkalan elpiji 3 kilogram (kg) kosong stok. Setidaknya di Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan, ada lima pangkalan yang tak punya stok elpiji bersubsidi tersebut.
Di pangkalan tersebut terususun tabung-tabung kosong elpiji 3 kg. Ratusan tabung kosong itu belum ditukar oleh agen yang biasanya datang memasok ke pangkalan.
“Elpiji kosong, belum datang sampai sekarang,” ujar Ari, seorang pekerja di pangkalan kepada seorang pembeli bernama Yandri, Ahad (2/9).
Yandri yang tinggal di Jalan Cipta Karya kecewa. Ia bahkan menuding pangkalan bermain dengan pihak eceran.
“Kalian bilang habis kalau warga yang beli. Tetapi kalau kedai dan warung kawan kalian yang jual, dikasih,” ucapnya sambil meninggalkan pangkalan itu.
Kepada Riau Pos, Yandri mengaku sudah mendatangi setidaknya lima pangkalan gas 3 kg yang ada di Jalan Cipta Karya. Namun sayangnya semua pangkalan tidak ada stok elpiji 3 kg.
“Sudah keliling ke pangkalan besar dan pangkalan kecil, tetapi kosong semua,” katanya sambil menenteng satu tabung melon kosong.
Yandri mengatakan elpiji bersubsidi memang banyak dijual di kedai dan warung. Ia pun merasa heran kenapa justru di warung atau kedai, stok elpiji 3 kg lebih banyak dijual. Sementara di pangkalan kosong.
“Kalau beli di pangkalan harganya Rp18 ribu per tabung. Tapi kalau sudah beli di kedai dan warung, kita harus keluar uang sampai Rp30 ribu per tabung,” terangnya.
Ia pun meminta pemerintah agar melakukan kroscek kepangkalan-pangkalan yang ada di sepanjang Jalan Cipta Karya. “Infonya, pangkalan jual elpiji 3 kg ke pemilik kedai atau warung lebih dari Rp18 ribu per tabung,” kata Yandri.
Dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pekanbaru Juarman berjanji akan memberikan sanksi tegas pada pangkalan nakal.
“Saya juga sudah koordinasi dengan para agen agar melakukan kroscek ke pangkalan gas yang ada di Jalan Cipta Karya,” terangnya.(link/.rpc)