Linkarfakta.com,Pekanbaru - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat meninjau uji coba makan siang gratis di SMP Negeri 3 di Kecamatan Sukajadi, Jumat (13/12/2024). Makan siang gratis menu ikan dalam rangka memperingati Bakti Sosial Hari Nusantara.
"Kami terus melakukan persiapan untuk pelaksanaan program makan siang gratis yang dijadwalkan akan dimulai pada awal Januari 2025. Gladi bersih untuk program ini sudah memasuki pertengahan Desember, dan semua pihak harus siap untuk pelaksanaannya," kata Roni Rakhmat.
Program ini harus dijalankan tepat waktu. Pemko terus mengevaluasi kelebihan dan kekurangan agar tidak ada hambatan saat pelaksanaan nantinya.
"Gladi bersih ini penting untuk memastikan kelancaran program," ujar Roni Rakhmat.
Program makan siang gratis ini telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat. Semua hal sudah dipersiapkan.
"Tinggal menunggu pelaksanaan pembukaan dapur umum saja lagi. Sesuai arahan, pelaksanaannya akan serentak dimulai pada awal Januari," tambahnya.
Terkait biaya, Roni menyebutkan bahwa harga paket yang disediakan berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000, tergantung pada kondisi daerah dan bahan baku yang tersedia. Harga paket makan siang gratis ini dilihat dari situasi penjualan dan kondisi komunitas lokal.
"Anak-anak sekolah juga sudah menunjukkan ketertarikan pada produk yang kami sediakan, seperti ikan patin lokal," jelasnya.
Lebih lanjut, Roni Rakhmat menggarisbawahi pentingnya keterlibatan UMKM lokal dalam program makan siang gratis. Program ini harus menggandeng UMKM. Agar UMKM bangkit dan perekonomian daerah juga terdongkrak.
"Kami berharap para UMKM dapat mengelola bahan baku lokal seperti ikan dan sayuran. Sehingga tidak hanya membantu perekonomian daerah, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi anak-anak," ujarnya.
Dengan pelaksanaan program makan siang gratis ini, diharapkan dapat tercapai penghematan belanja rumah tangga bagi masyarakat Pekanbaru. Kesehatan anak-anak melalui konsumsi produk lokal yang bergizi juga meningkat.
Pada ksempatan berbeda, Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Erwin Dwiyana mengungkapkan, konsumsi ikan per kapita di Indonesia telah mencapai angka 57 kilogram pada tahun 2023, melampaui rata-rata nasional. Diharapkan, angka ini terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
"Peningkatan konsumsi ikan berimplikasi positif pada ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya konsumsi, masyarakat akan membeli lebih banyak ikan. Sehingga, pembudidaya dan nelayan akan terus bergerak dan ekonominya berjalan," jelasnya.
Erwin juga menyebutkan bahwa KKP bersama Badan Gizi Nasional (BGN) sedang bersinergi untuk mempromosikan ikan sebagai sumber protein hewani dalam menu makanan bergizi. KKP bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dari berbagai provinsi dan kota, termasuk Pekanbaru, untuk mengenalkan dan mempromosikan ikan sebagai bagian dari menu makanan bergizi gratis.
"Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan, tetapi juga untuk menguji seberapa besar pengaruh ikan dalam menu makanan terhadap nilai gizi dan harga. Kami ingin mengetahui apakah harga menu ikan, yang saat ini berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000, dapat diterima oleh masyarakat Pekanbaru," ujarnya.
Erwin juga menekankan pentingnya mendorong konsumsi ikan lokal seperti ikan patin yang menjadi komoditas unggulan di Riau. KKP mendorong ikan lokal untuk menjadi prioritas dalam menu makanan bergizi.
"Selain patin, kami juga akan mendukung ikan lokal lainnya seperti gurame dan lele melalui kerja sama dengan pembudi daya dan pemerintah daerah," ujarnya.
Upaya ini diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal, terutama bagi para nelayan dan pembudi daya ikan. Tak hanya itu, asupan gizi masyarakat juga meningkat dengan memasukkan ikan sebagai bagian penting dalam pola makan sehari-hari.(LF/02)