Linkarfakta.com, Pekanbaru - Ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), masyarakat Kota Pekanbaru rela antri di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru di komplek perkantoran Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (3/7/2020).
Antrian panjang masyarakat ini hanya untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan di Disdukcapil.
Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru, Irma Novrita ditemui diruang kerjanya Jumat pagi menjelaskan, pihaknya membuka kembali layanan manual dikarena masih banyaknya masyarakat yang belum bisa menggunakan aplikasi layanan online Disdukcapil.
"Harapan kami antrian online. Dengan harapan orang tidak perlu datang lagi kemari dan menumpuk antrian. Sempat kami tutup kemaren antrian manual. Cuman banyak yang komplain sebab tidak semuanya yang bisa pakai android. Oke kita tampung," terang Irma Novrita.
"Setelah ditimbang dan di diskusikan. Akhirnya kami prioritaskanlah orang yang sudah datang kemari. Karena antrian online sudah penuh, makanya kita berikan antrian yang sudah datang kesini. Online kita putuskan sementara tutup. Namanya manual tentu orang ingin mendapatkan nomor antrian, karena dibatasi koutanya per urusan. Karena dibatasi tadi orang datang lebih pagi, bahkan subuh," sambung Irma Novrita.
Lebih jauh diungkapkan Irma Novrita, layanan administrasi kependudukan di Disdukcapil ada yang melalui online dan ada juga yang mesti datang langsung ke Disdukcapil.
Pengurusan melalui online dicontohkan Irma Novrita, seperti perubahan data pada Kartu Keluarga (KK). Kita persyaratan lengkap, disampaikannya, akan langsung diproses. Dan kemudian KK dapat di cetak sendiri oleh yang bersangkutan.
"Tapi ada yang harus datang (ke Disdukcapil). Ketika mengambil KTP, akte kelahiran, kematian, perkawinan, kemudian ketika harus merekam, walaupun kami batasi perekaman itu yang urgen saja. Kemudian data bermasalah. Sebenarnya konsolidasi data itu bisa melalui WA, bisa juga harus datang kemari," jelasnya.
Urai penumpukkan, dikatakan Irma Novrita, pihaknya mendistribusikan KTP yang telah di cetak ke UPTD disetiap kecamatan. Teknis penyaluran KTP dikatakan Irma Novrita, diserahkan ke masing-masing UPTD.
"(UPTD) Ada yang menitipkan melalui lurah seperti di Tenayan Raya. Ada pegawainya berkeliling seperti di Rumbai. Ada yang datang langsung ke UPTD dan itupun dibatasi jumlahnya, karena pandemi Covid-19," ujar Irma Novrita.
Selain itu, untuk mengurangi penumpukan masyarakat, Irma Novrita mengaku telah menginstruksikan pegawainya datang lebih pagi.
"Untuk mengantisipasi antrian yang menumpuk setiap pagi itu. Tadi sudah rapat, rencana Senin kita akan datang lebih pagi lagi jam 6 kita minta pegawai harus hadir. Ini khusus untuk warga yang mengambil (pengurusan) KTP. Untuk yang lainnya, seperti pengambilan akte kelahiran, yang sudah datang pagi kita tetap beri antrian, tapi setelah itu silahkan pulang. Setelah itu kalau mau datang kembali silahkan datang pada jam pelayanan, silahkan. Itu cara kita memecah penumpukkan," ucapnya.(LF3)