Linkarfakta.com - Beberapa kali kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan pemberontakan di Papua. Saat melakukan aksinya, mereka menggunakan senjata-senjata tempur cukup canggih. Senjata mereka standar militer.
Padahal mereka hanya kelompok sipil. Lalu dari mana senjata KKB Papua? Berikut sumber senjata yang digunakan oleh KKB Papua:
1. Merampas Senjata TNI dan Polri
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi mengatakan, menurut data dari intelijen, senjata yang dimiliki kelompok tersebut berasal dari rampasan TNI-Polri. Senjata mereka ambil dari pos-pos TNI dan Polisi.
Kini KKB sudah memiliki 20 senjata seperti M-16 dengan peluru kaliber 5,56 mm. Jarak efektif tembakan sekitar 500-800 meter. Namun peluru bisa mencapai jarak 3.000 meter. Kemudian AK-47 dan AK-74 yang selalu ada di negara konflik, Senapan mesin PKM dan Steyr AUG.
2. Senjata dari Papua Nugini
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan sumber senjata yang dimiliki oleh KKB berasal dari Papua Nugini. Ia menjelaskan senjata tersebut dikirim dari Papua Nugini menggunakan jalur ilegal. Tapi senjata itu bukan dipasok oleh pemerintah Papua Nugini.
Ia menambahkan bahwa oknum yang mengirim senjata lewat jalur ilegal ini dahulu juga pernah ditangkap oleh pihak kepolisian.
3. Dari Daerah Konflik di Ambon.
Selain dari luar, senjata yang dimiliki KKB Papua juga berasal dari dalam negeri. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol A.M Kamal mengatakan senjata milik KKB itu didapat dari dalam negeri, seperti Ambon. Biasanya senjata yang bersumber dari dalam negeri adalah senjata bekas wilayah konflik. Senjata kemudian dikirim melalui jalur tikus di Papua.
Seperti diketahui, medan di Papua cukup sulit dijamah. Di kelilingi oleh lautan dan hutan. Inilah yang membuat mudah KKB menyelundupkan senjata.
4. Cara Hentikan Pasokan Senjata Ilegal ke Papua
Pengamat militer sekaligus Mantan Wakasad Letjen (Purn) Kiki Syahnakri menjelaskan cara untuk menghentikan pasokan senjata ilegal adalah menyelesaikan ketidakadilan sosial di Papua. Dengan begitu, hati rakyat Papua bisa direbut kembali.
"Ini yang memicu munculnya KKB," katanya.
Menurutnya, bila dihadapi secara militer, berarti penyekatan senjata juga dilakukan secara militer. Dia juga mengusulkan penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga. Namun, bukan berasal dari asing atau luar negeri. Pihak ketiga ini bisa dari kelompok lokal seperti dewan gereja dan organisasi adat di Papua.***