Linkarfakta.com,Jakarta - Peristiwa kepunahan massal yang membunuh dinosaurusumumnya dianggap dipicu oleh asteroid besar yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu.
Namun, sepasang studi baru percaya bahwa letusan gunung berapi yang besar mungkin juga berperan dalam kematian dinosaurus, sebagaimana dilaporkan Foxnews, 23 Februari 2019.
Studi itu mengungkap sekitar 66 juta tahun yang lalu, gunung berapi besar meletuskan lava di India yang sekarang disebut Deccan Traps, mengubur banyak anak benua itu di bawah lebih dari 11.000 kaki basal (batu lava) dan menuangkan gas beracun ke atmosfer, sebagaimana dilaporkan Eurekalert akhir pekan ini.
Kedua studi, yang diterbitkan dalam Science, melihat hubungan antara dampak terhadap Semenanjung Yucatan di Meksiko yang mungkin telah memicu letusan gunung berapi di India.
Dalam satu makalah, mereka dapat menentukan tanggal yang tepat untuk letusan itu, dengan mencatat "letusan jutaan tahun lalu" mengirim lava ratusan mil di seluruh India, menciptakan basal banjir Deccan Traps.
"Sekarang kami telah menentukan tanggal aliran lava Deccan Traps di lokasi yang lebih banyak dan berbeda, kami melihat bahwa transisi tampaknya sama di mana-mana," kata profesor UC Berkely Paul Renne, dalam sebuah pernyataan.
Para peneliti dapat menggunakan metode penanggalan argon-argon untuk mengukur batu untuk menentukan kapan batu itu berasal. Dengan menggunakan metode baru, mereka dapat menentukan tanggal 66.052.000 tahun yang lalu.
Dengan asumsi sebagian besar lava keluar setelah tumbukan, gas-gas yang memasuki atmosfer kemungkinan menetes untuk jangka waktu yang lama, mirip dengan apa yang terlihat dengan Mt. Etna di Italia dan Popocatepetl di Meksiko.
Dalam kasus kepunahan K-Pg, gejala perubahan iklim yang signifikan terjadi sebelum puncak letusan gunung berapi.
Courtney Sprain, penulis utama di salah satu studi, mengatakan temuan itu mengubah peran Deccan Traps dalam kepunahan K-Pg, juga dikenal sebagai kepunahan yang terjadi pada akhir Zaman Kapur.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari mengatakan dampak asteroid menyebabkan tsunami di seluruh dunia mencapai lebih dari 5.000 kaki di udara.***