PEKANBARU - Komisi IV DPRD Pekanbaru melakukan kunjungan lapangan
(kunlap) ke lokasi semburan gas bercampur lumpur yang terletak di Pondok Pesantren Al-Ikhsan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Senin (8/2/2021).
Berdasarkan hasil kunlap, Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono mengatakan bahwa semburan gas bercampur lumpur yang terjadi di Ponpes Al-Ikhsan sudah tidak mengeluarkan semburan yang besar. Namun, kejadian tersebut harus segera diantisipasi oleh pihak terkait.
"Kita lihat memang sekarang semburannya tidak begitu kuat, tetapi semburan gas ini tetap harus diantisipasi. Jangan spelekan ini, bisa saja awalnya kecil akhirnya menjadi bencana besar," tegasnya.
Politisi Demokrat ini meminta Pemerintah Kota Pekanbaru untuk terus melakukan koordinasi bersama Tim Dinas ESDM dari Pemerintah Provinsi Riau terkait penanganan semburan gas bumi yang bercampur lumpur tersebut.
"Ini pelajaran bagi kita semua, khususnya Kota Pekanbaru. Kita minta Pemko dengan Dinas ESDM Provinsi Riau untuk memetakan dimana-mana aja jalur yang mesti ada jalur gas sehingga masyarakat dilarang membuat sumur dalam. Kalau tidak ada larangan, nanti timbul lagi begini," terangnya.
Agar masyarakat terhindar dari bahaya, Sigit meminta peran dari BPBD untuk dapat bersiaga memantau serta memperketat lokasi semburan gas bumi bercampur lumpur tersebut.
"Kita takutkan masyarakat yang
hadir disitu nanti terjadi hal-hal yang tidak diingingkan. Walaupun disana sudah ada PT Kalila sebagai penanggung jawab untuk memantau gemuruh gas, namun kita minta BPBD untuk berjaga-jaga dilokasi semburan
ini," ungkapnya.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Sigit meminta Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau saling berkoordinasi melakukan pemetaan galian mana saja yang mengandung gas-gas berbahaya.
"Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi harus dapat bekerjasama melakukan
pemetaan. Mana-mana saja yang ada dibawah perut bumi ini mengandung gas.
Kalau tidak ada pemetaan, mungkin besok-besoknya akan timbul titik lain," jelasnya.
Sigit berharap semburan gas yang bercampur lumpur tersebut hilang dan dapat segera diatasi oleh pihak terkait.
"Mudah-mudahan dalam 1-2 minggu bisa hilang. Karena tadi kita liat semburannya sudah tidak tinggi," pungkasnya. (Galeri)