PEKANBARU - Hingga awal bulan September 2018 atau minggu ke-35, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 230 kasus. Dua di antaranya meninggal dunia. Dengan demikian ada tambahan 12 kasus dari pada minggu ke-34.
Catatan dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, korban meninggal terjadi pada minggu ke 14 dan minggu ke 20. Dua korban meninggal ini sama-sama di Kecamatan Pekanbaru Kota.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti membenarkan ada korban meninggal. Korban ini didominasi anak-anak.
"Jumlah kasus tertinggi pada usia anak-anak," katanya, pada Kamis (5/9).
Sedangkan kasus terbanyak terjadi masih di Kecamatan Tampan, yaitu 42 kasus. Untuk menghindari bertambahnya korban, Ia meminta masyarakat lebih aktif berperilaku hidup sehat agar terhindar dari DBD.
"Lalukan 3 M plus. Menguras, menutup dan mendaurulang barang bekas," kata dia.
Selain itu, kata dia, jika masyarakat menggunakan bak penampungan air, harus dibersihkan sekali dalam seminggu. Program memutus mata rantai DBD juga terus berjalan dengan adanya kader jumantik.
"Program kita terus jalan. Saat ini kita targetkan satu rumah ada satu kader jumantik," kata dia.
Caranya, Diskes Pekanbaru menyasar dunia pendidikan untuk memberikan edukasi DBD. Dari para pelajar inilah kader jumantik terbentuk. link/SRC)
Berikut data kasus DBD di Pekanbaru hingga Minggu ke-35 Tahun 2018 :
Sukajadi 15
Senapelan 14
Pekanbaru Kota 9
Rumbai Pesisir 13
Rumbai 10
Limapuluh 12
Sail 2
Bukit Raya 17
Marpoyan Damai 22
Tenayan Raya 37
Tampan 42
Payung Sekaki 37
Total 230