Nasional

Dinilai Mahal, Pemerintah Diminta Evaluasi Tarif Tol Trans Jawa

news-details
Nasional
Twitter: Joko Widodo, @jokowi Pemandangan ruas Jalan Tol Trans Jawa.Republika.co.id

Linkarfakta.com,SEMARANG - Pemerintah perlu mengevaluasi kembali pengenaan tarif Tol Trans Jawa yang rencananya bakal diberlakukan secara menyeluruh per Senin (21/1) mulai pukul 00.00 WIB. Pasalnya tarif tol
dinilai masih terlalu mahal bagi masyarakat.

Evaluasi yang harus dilakukan berdasarkan sejumlah pertimbangan yang bisa dikonversi agar besaran tarif tersebut relatif lebih ramah bagi ‘dompet’ konsumen (pengguna) jalan tol.

Dikutip dari Republika.co.id, Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Ngargono  menilai, besaran tarif tersebut masih terlalu mahal jika ‘jatuhnya’ di angka Rp 1.000 per kilometer.

“Idealnya, untuk tarif Tol Trans Jawa ini pada kisaran Rp 500 sampai dengan Rp 700 per kilometer,” ungkapnya, menanggapi sosialisasi tarif Tol Trans Jawa yang bakal segera berlaku, Ahad (20/1).

Ngargono khawatir jika kalkulasi dan hitungan tarif ini masih terlalu mahal, nantinya masyarakat enggan menggunakan jalan tol, kendati formulasinya dihitung berdasarkan besaran biaya infestasi infrastruktur tersebut.

Masyarakat pasti bakal menghitung benfit yang bisa didapatkan atas biaya yang sudah dikeluarkannya untuk menggunakan jalan tol tersebut. Sehingga mahalnya besaran tarif ini akan menjadi alasan yang utama.
 
Di sisi lain, diskon yang diberikan sebenarnya juga belum bisa dihitung sebagai bagian dari benefit yang bisa dinikmati konsumen, mengingat kebijakan potongan harga ini juga ada ketentuannya dan waktunya juga terbatas hanya dua bulan pertama.

Kedua, masih jelasnya, penghematan BBM yang jamak disampaikan sebenarnya juga tidak terlalu signifikan, karena untuk jarak terjauh paling- paling penghematannya hanya sekitar 20 persen saja.

Kendati di jalan tol memang ada aturan mengenai kecepatan 80 kilometer per jam atau 100 kilometer per jam, ternyata kecepatan kendaraan yang melaju di dalam jalan tol pun kecenderungannya lebih.
Maka ketika mobil dipacu pada kecepatan 100 kilometer per jam, sebenarnya itu sudah pada kondisi pemakaian BBM yang tidak ekonomis. Artinya, konsumsi BBM bisa dihemat manakala pengguna jalan tol sedang berhenti di tempat- tempat pemberhentian (rest area). Ia pun mengaku sudah pernah mencoba sendiri dengan menempuh jarak Semarang- Surabaya melalui jalan tol, pada awal tahun lalu. Bahkan penghematan BBM yang sebenarnya tidak sampai 20 persen.

Sehingga kalau itu dikonfersi dengan besaran tarif menurutnya tidak terlalu signifikan. “Tetapi  memang, untuk waktu tempuhnya bisa dikatakan memang terpangkas hingga 40 persen,” tegasnya.
 
Melalui berbagai pertimbangan tersebut, masih jelas Ngargono, Pemerintah sehausnya juga menghitung. Kalau besaran tarif jalan tol ini jatuhnya Rp 1.000 per kilometer baginya masih terlalu tinggi.

Sebab, hari ini masyarakat saja masih bingung dan menjadi tidak ‘surprise’ terhadap Jalan Tol Trans Jawa ini. Jadi hampir bisa dikatakan jamak masyarakat baik yang sudah mencoba maupun yang akan mencoba terlalu mahal.

Sehingga masih banyak di antara mereka yang berasumsi, untuk memilih tetap lewat jalur non tol. Inilah yang menurutnya perlu dipertimbangkan dan hitung-hitungan kuantitatifnya perlu dibicarakan lagi.

Ngargono juga melihat Jalan Tol Trans Jawa ini terlalu dipaksakan. Yang kedua begitu dipaksakan karena kemarin mengejar target, ternyata ada beberapa titik badan jalan yang bermasalah karena faktor hujan.

Dengan adanya beberapaa titik yang masih bermasalah baik di ruas Semarang-Pemalang maupun Salatiga-Surakarta menunjukkan kekhawatiran, jangan-jangan ini di berbagai titik lain masih potensi masalahnya juga masih cukup tinggi.

Oleh karena itu, menurutnya perlu dievaluasi setelah Jalan Tol Trans Jawa dioperasionalkan. 

“Kendati sudah menjadi keputusan Kementerian PUPR, soal tarif sangat mungkin bisa diturunkan kalau melihat perkembangannya ternyata tingkat pengguna jalan tol ini ternyata tidak signifikan,” tandasnya.

Sebelumnya, dalam Sosialisasi Tarif Tol Trans Jawa dan Mekanisme Diskon Tarif, di Gedung Operasional PT Trans magra Jateng (TMJ), Bawen, Kabupaten Semarang, Operation Management Group Head, Fitri Wiyanti mengungkapkan beberapa benefit yang bisa didapatkan para pengguna jalan tol, berdasarkan kajian PT Jasa Marga.

Antara lain, dengan terintegrasinya jalan tol secara keseluruhan, total waktu tempuh untuk kendaraan Golongan I atau kendaraan kecil bisa dipangkas menjadi 10 jam 24 menit dan untuk kendaraan besar 12 jam 20 menit, dengan kecepatan kendaraan sesuai dengan ketentuan di dalam jalan tol.

Selain itu juga dapat dihemat BBM untuk kendaraan Golongan I  sebesar Rp 163.831, kendaraan Golongan II sekitar Rp 646.000 serta kendaraan Golongan III sebesar Rp 895.000.

“Namun untuk menggunakan jalan tol, tentunya juga ada biaya tambahan untk membayar tarif tol sesuai ketentuan,” tegasnya.***

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar