Internasional

PBB Kecam dan Dorong Investigasi Serangan Personil TNI di Kongo

news-details
Internasional
Personil pasukan penjaga perdamaian PBB di Kongo sedang berpatroli. Foto: un.org

Linkarfakta.com,New York - Penyerangan terhadap pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) yang menewaskan satu personil TNI dan satu orang lainnya terluka, dikecam PBB.

Dikutip dari Sindonews.com, serangan itu dilakukan Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) di dekat kota Beni, saat pasukan MONUSCO sedang berpatroli. Tentara yang terluka kini dalam kondisi stabil.

Komandan MONUSCO dan Perwakilan Khusus PBB Leila Zerrougui mengecam serangan itu dalam serangkaian tweet. Dia menyatakan tentara yang menjadi korban itu sedang terlibat dalam proyek pembangunan jembatan di wilayah Hululu.

"Ini pengorbanan para 'helm biru' pria dan wanita yang mempertaruhkan nyawa setiap hari jauh dari rumah, untuk melindungi warga sipil dan memulihkan stabilitas di Kongo," ungkap Zerrougui.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan duka cita mendalam pada keluarga korban meninggal serta pada pemerintah Indonesia. Dia juga mendoakan semoga tentara yang terluka segera pulih.

Guterres menyatakan serangan terhadap pasukan PBB dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Dia menyeru otoritas Kongo segera melakukan investigasi.

"Segera bawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," tegas Guterres.

"PBB akan terus mendukung Pemerintahan Kongo dan rakyatnya dalam upaya menciptakan perdamaian dan stabilitas di timur negara itu," papar dia.

Dewan Keamanan PBB menyerukan investigasi atas kejadian itu. "Para anggota Dewan Keamanan PBB mengecam keras serangan itu," papar pernyataan Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan PBB juga menyatakan duka cita mendalam pada keluarga korban, otoritas Indonesia dan PBB. Mereka berharap korban terluka segera pulih.

"Anggota Dewan Keamanan mengecam keras semua serangan dan provokasi terhadap MONUSCO. Serangan yang menargetkan penjaga perdamaian dapat dianggap kejahatan perang sesuai hukum internasional. Otoritas Kongo harus segera menyelidiki serangan ini dan membawa para pelaku ke pengadilan," tegas pernyataan Dewan Keamanan PBB.

ADF berasal dari Uganda pada 1990-an, menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. ADF kemudian pindah ke Kongo.

ADF telah menewaskan 15 tentara PBB di pangkalannya dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, 14 dari Tanzania dan tujuh orang dalam serangan pada Desember.***

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar