Sosbud

FPI Pekanbaru Sesalkan Nama UAS Dimuat di Media dengan Kata 'Somad'

news-details
Sosbud

Linkarfakta,PEKANBARU - Ormas Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru tidak menerima dan menyesalkan pemberitaan salah satu media cetak harian di Riau, yang memuat nama Ustadz Abdul Somad (UAS) menjadi Somad.

Hal ini disampaikan Ketua FPI Kota Pekanbaru, Husnie Thamrin kepada media melalui telefon genggamnya, Rabu (31/7/2018) pagi.

Dikatakan Husnie Thamrin, FPI Kota Pekanbaru mengetahui persoalan ini setelah adanya beberapa elemen masyarakat menghubungi dirinya, serta mengirim foto terbitan yang memuat nama UAS dengan sebutan Somad.

"Ada beberapa elemen masyarakat menelfon tadi pagi dan mengirim foto koran (salah satu media Riau,red) tentang 'Prabowo ingin menemui Somad'. Elemen masyarakat ini kurang cocok dengan bahasa atau kalimat panggilan Somad," ungkap Ketua FPI Kota Pekanbaru, Husnie Thamrin dengan nada terdengar kesal. 

Lebih jauh disampaikan Husnie Thamrin, UAS adalah salah satu ulama serta tokoh masyarakat Riau.

"Jadi tentu Ustadz Abdul Somad ini salah satu orang yang dituakan di Riau sebagai ulama dan tokoh masyarakat Riau. Tapi bahasa dari (salah satu media,red) ini tidak ada menjaga marwah Ustadz Abdul Somad sebagai masyarakat di Riau dan ulama Riau. Ini menuai kritik beberapa elemen masyarakat dan (elemen masyarakat,red) menelfon ke saya dan masuk ke grup di Kota Pekanbaru," ujar Husnie Thamrin menyesalkan. 

Terkait pemberitaan ini, FPI Kota Pekanbaru meminta media yang memuat nama UAS dengan sebutan Somad mengklarifikasinya.

"Ini kami minta untuk disampaikan ke Pimred nya, (media salah satu terbitan Riau,red) sendiri tidak menghargai sebagai Ustadz dan tokoh masyarakat Riau. Kami tidak menerima, masyarakat melalui FPI meminta tidak membuat kalimat Somad, artinya tidak meghargai. Ini sudah menyebar keman-mana, kita ingin diberita mendatang (media,red), melalui Pimred untuk meminta klarifikasi kalimat Somad yang tidak pantas, kecuali Ustadz Abdul Somad. Untuk seorang ulama, tokoh dan Datuk Riau seperti tidak dihargai. Dengan simbol memakai adat melayu (foto yang dimuat oleh salah satu media,red), tetapi tuisannya sudah mengecilkan," ujar Ketua FPI Kota Pekanbaru mengakhiri keluhan yang disampaikan melalui media ini.(LF1)

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar