Pekanbaru

Dinsos: Pembinaan Anak Punk Sulit dan Butuh Waktu

news-details
Pekanbaru
Kepala Dinsoskam, Chairani.

Linkarfakta.com,PEKANBARU - Pembinan seperti pelatihan keterampilan gelandangan dan pengemis (gepang) serta anak jalanan, merupakan tugas Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, dalam hal ini Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam). 

Menurut Kepala Dinsoskam Pekanbaru, Chairani, pembinaan anak punk sulit dan bisa memakan waktu hingga satu bulan. Dengan alasan, anak punk terbiasa hidup bebas dijalanan.

"Jadi, masuk ke mereka ini harus pelan-pelan, karena mereka besar di jalanan," ujarnya.

Di samping itu, sebut Chairani, pembinaan yang akan dilakukan juga tergantung dengan psikis anak jalanan bersangkutan. Sebab, terang dia, persoalan pribadi dari anak-anak punk cukup beragam.

"Setiap mereka punya masalah berbeda. Ada yang masalah dengan keluarga, ada putus dengan pacar dan lainnya. Jadi pembinaan tidak bisa kita pukul rata semua, tapi tergantung psikis," ucapnya.

"Mengembalikan psikis anak punk ini tidak semudah yang kita kira. Minimal tiga hari, ada tujuh hari. Jadi kita lihat situasional, bahkan ada sebulan," ulas mantan Camat Tampan ini.

Ketika disinggung anggaran pembinaan yang dimiliki Dinsoskam di 2019, dijawab Chairani.

"Hanya sebesar Rp300 juta tahun ini. Dengan keterbatasan anggaran, pembinaan dibatasi untuk 180 orang. Dari total anggaran yang ada, itu juga termasuk biaya listrik dan semacamnya. Operasional juga disitu, termasuk pengamanan dan pendampingan serta untuk sandang dan pangan. Jadi hanya cukup untuk 180 orang," ungkap Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Chairani kepada media.

Selain memberikan pelatihan keterampilan, dikatakan Chairani, anak punk juga diberikan pemahaman tentang agama.

"Mereka ada juga yang kita ajari shalat. Ini juga salah satu bentuk pembinaan yang kita berikan," ucapnya.(LF1)

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar