Pekanbaru

MUI Imbau Masyarakat tak Rayakan Valentine

news-details
Pekanbaru

Linkarfakta.com,PEKANBARU - Umat Islam diimbau agar tidak merayakan valentine day atau biasa dikenal dengan hari kasih sayang, yang diperingati setiap 14 Februari.

Imbauan ini disampaikan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, Hasyim pada media, Kamis (14/2/2019).

Dikatakan Hasyim, MUI pusat bahkan sudah mengeluarkan imbauan agar tidak ikut-ikutan merayakan karena bukan tradisi Islam.

"Bahkan MUI mendorong kepada pengurus masjid atau lembaga dakwah lainnya untuk gelar kegiatan alternatif, agar jemaah dan anak muda muslim tidak terjebak dengan dan ikut merayakan valentine day," urainya.

Diakui, melalui kegiatan keagamaan pula maka perayaan setiap 14 Februari dapat tergantikan dengan yang lebih Islami. Terlebih secara khusus bagi warga Kota Pekanbaru karena Kota Pekanbaru sebagai kota yang madani.

"Pekanabaru ini kan kota yang smart city yang Madani. Jadi jangan dikotori dengan hal-hal seperti itu. Makanya kami menghimbau berkali-kali agar tidak dirayakan," ajaknya.

Hasyim mengakui bahwa pihaknya juga sudah mengeluarkan anjurkan agar masjid dan lembaga dakwah untuk menggelar acara-acara alternatif yang bisa menyalurkan keinginan anak muda karena sebuah budaya tidak bisa dihapus jika tidak ada budaya alternatif yang lebih baik. 

Diakui, setiap bangsa mempunyai kebudayaan yang beragam. Kebudayaan Bangsa Indonesia sebaiknya dipelihara dengan baik. Sebab berbudaya dan bermasyarakat adalah tabiat manusia.

Namun untuk menghadapi sejumlah budaya, prinsip dan syariat Islam tidak boleh dilanggar. Dia menyarankan, kembangkan budaya yang baik dan sesuai dengan lingkungan bangsa sendiri saja. Tentu dengan cara tidak berlebihan, ramah dan santun.

"Kegiatan Valentine mengungkapkan rasa kasih sayang dengan menunjukan semangat liberalisme dan hedonisme serta menunjukan prinsip manusia adalah segala-galanya yang tidak memiliki batasan. Bahkan menganggap tidak ada Tuhan, agama dan budaya saat mengekspresikan kasih sayang. Valentine digerakkan oleh kelompok yang ingin kebebasan dan ingin memutuskan norma agama, budaya dan sosial. Kalau ini terus menjadi budaya bagi generasi muda, nanti mereka tidak peduli lagi dengan agama dan budaya, targetnya generasi muda dibuat melonggarkan nilai agama dan budaya," ujarnya.

Ustaz Hasyim mengimbau generasi muda agar tidak merayakan Valentine. Sebab kalau dilihat dari sejarah dan filosofinya, Valentine menginginkan ada kebebasan dalam menyatakan kecintaannya tanpa sekat-sekat agama dan budaya. Jadi untuk apa generasi muda merayakan Valentine jika sekedar hura-hura, mengikuti yang lain dan pemborosan.

Ia menegaskan, ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan generasi muda, yakni masalah-masalah yang sedang dihadapi generasi muda bangsa ini. Termasuk persoalan pendidikan dan ekonomi.(LF1)

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar