Nasional

2019, BNI alokasi Rp16 triliun Untuk KUR di Garut

news-details
Nasional

 

LinkarFakta.com - Garut  - PT Bank Negara Indonesia menargetkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) hingga akhir 2019 adalah Rp16 triliun dari target 2018 sebesar Rp13,5 triliun

"KUR kita tahun lalu sudah sampai target, realisasinya Rp13,5 triliun. Ditambah tahun ini jadi Rp16 triliun targetnya, seluruh Indonesia diharapkan bisa terserap," kata Dirut PT BNI Achmad Baiquni kepada pers di Garut, Jawa Barat, Sabtu. 

Baiquni mengatakan kegiatan bukan hanya pemberian KUR, melainkan juga pendampingan, baik "on farm" maupun "off farm". 

Program "on farm" merupakan kegiatan yang berkaitan di sawah, mulai dari mengawal sumim tanam, menyiapkan sarana produksi dan bibit melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian. 

Sementara itu, kegiatan "off farm", meliputi penggilingan gabah menjadi beras hingga pengemasan yang memiliki nilai tambah. 

Hal itu termasuk Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) OKMAR 2018/2019 Program Kewirausahaan Pertanian

Baiquni menjelaskan peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan selama musim tanam Oktober – Maret. 

Achmad menyatakan gerakan tersebut merupakan wujud kontribusi BNI untuk mensejahterakan petani, melalui penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan. 

"Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan," katanya. 

Pada saat panen pun, petani dipastikan akan mendapatkan pembeli siaga atau "Offtaker" bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah sentra pangan di Indonesia. 

Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) OKMAR 2018/2019 merupakan sinergi antara BNI dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan seluruh kegiatan produksi petani dapat dikawal sedini mungkin dalam hal penyediaan seluruh sarana dan prasarana produksi pertanian. 

Di setiap lokasi GMMT aktivitas yang dilakukan meliputi pelaksanaan Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Irigasi (kurang lebih lima kilometer), penyaluran KUR & Kartu Tani serta kegiatan Tanam Massal. 

Sejak awal proses tanam petani diupayakan dapat terpenuhi kebutuhan budidaya secara tepat waktu, sehingga petani dapat berproduksi dengan baik. 

Dalam periode pelaksanaan budidaya tersebut petani akan dibimbing oleh penyuluh pertanian. Sedangkan pada saat panen, hasil gabah akan diserap oleh Mitra Bumdes Bersama (MBB) dan dilakukan kegiatan Serap Gabah oleh BUMN Pangan yang ditunjuk (BULOG, PPI, Sang Hyang Seri, Pertani, RNI dan Pupuk Indonesia Pangan atau PIP). (link/net) 

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar