Kamu pasti sudah pernah menyaksikan film tentang sejarah perjuangan Indonesia bukan? Jika kamu perhatikan, pasti seragam yang digunakan oleh mereka memiliki warna cokelat muda. Meskipun sebagian dari pejuang mengenakan seragam berwarna putih hitam, tapi warna cokelat tetaplah yang paling dominan di medan perang.
Itulah kenapa Kwartir Gerakan Pramuka menjadikan warna cokelat sebagai warna seragam pramuka. Dimana hal tersebut sudah resmi tercantum pada Bab 1 Pasal 5 Ayat B dalam Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Anggota Gerakan Pramuka. Keputusan tersebut dibuat, salah satunya dengan tujuan agar para anggota gerakan pramuka tak melupakan perjuangan para pahlawan negara.
Warna cokelat oleh sebagian orang Indonesia dianggap sebagai filosofi air dan tanah. Seragam atasan yang berwarna cokelat muda menggambarkan warna air dan bawahan cokelat tua untuk menggambarkan warna tanah. Sayangnya anggapan ini hanya berasal dari masyarakat awam saja. Anggapan ini belum secara resmi diakui oleh Kwartir Nasional.
Berdasarkan sejarah, penemu lambang tunas kelapa sebagai lambang pramuka adalah Soenardjo Atmodipurwo. Sebagai tanda pengenal resmi, tunas kelapa diartikan sebagai tunas penerus bangsa dan buah kelapa yang tahan lama menjadi simbol sifat anggota pramuka yang kuat baik secara jasmani maupun rohani.
Tak hanya itu, ada filosofi lain tentang tunas kelapa ini. Pohon kelapa bisa tumbuh di jenis tanah apapun sehingga diharapkan anggota gerakan pramuka juga mampu beradaptasi dengan baik dalam kondisi apapun.
Selain tiga alasan di atas, ada lagi satu alasan lain, yaitu berdasarkan hasil inisiatif dari bapak pramuka dunia yang bernama Baden Powell. Baden Powell merupakan sosok yang gemar berpetualang ke gunung, laut, bukit dan tempat lainnya. Perjalanan yang teramat jauh, ternyata membuat pakaian yang digunakannya berubah warna.
Hal tersebut terjadi karena beliau sering bergumul dengan lumpur basah. Saat kering, lumpur tersebut merubah seluruh pakaian dan tubuhnya menjadi warna cokelat.(link/net)