Data Fakta Kemenhub

Angka Kecelakaan Selama Libur Natal Menurun 55 Persen

news-details

LinkarFakta.com - JAKARTA - Angka  Kecelakaan selama libur Natal 2018 mengalami penurunan yang sangat drastis persentase ya mencapai 55 Persen. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi mengutip data dari Kepolisian mengenai angka kecelakaan lalu lintas selama periode Natal 2018.

“Jika dibandingkan angka kecelakaan pada 2017, tahun ini turun sekali. Tahun 2017 ada 634 kecelakaan, sementara tahun 2018 turun menjadi 284 kecelakaan. Terjadi penurunan sebesar 55%,” ujarnya. 

Puncak arus mudik Natal pada 21-22 Desember 2018 dan terjadi lonjakan jumlah pengguna jasa penyeberangan dan jalan tol dibanding tahun lalu. Untuk penyeberangan di Pelabuhan Merak, lonjakan penumpang mencapai 45%.

Rinciannya, pada 21 Desember jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Merak sebanyak 51.834 orang. Angka ini naik dibanding tahun 2017 sebanyak 35.714 orang. Sehari kemudian bertambah lagi menjadi 66.897 orang. Pada tahun lalu di hari yang sama, jumlah orang yang menyeberang sebanyak 56.419 orang.

Peningkatan pengguna jasa penyeberangan ini, sambung Dirjen Budi, tak menutup kemungkinan juga terjadi di musim mudik Lebaran 2018. Apalagi bila Tol Lampung-Palembang sudah berfungsi, dia menyakini animo masyarakat Sumatera mudik menggunakan jalur darat semakin tinggi.

“Kenaikannya sangat signifikan sekali. Artinya ini menjadi peringatan bagi kita untuk Angkutan Lebaran nanti. Bila jalan tol Lampung ke Palembang sudah berfungsi akan menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat dari Sumatera ke Jawa maupun sebaliknya,” kata Dirjen Budi.

Dia menambahkan, selama libur Natal ada beberapa kejadian menonjol antara lain kemacetan di Medan-Berastagi sepanjang 4 km akibat truk mogok. Selanjutnya peristiwa meluapnya air sungai hingga jembatan di wilayah Negara, Bali. Serta jembatan longsor di jalur Malangbong Garut.

Dirjen Budi juga sempat membahas mengenai tsunami Selat Sunda yang tidak berdampak banyak bagi operasional kapal penyeberangan. “Saat ada tsunami air sempat surut sehingga kapal tidak bisa bersandar. Namun sejak kejadian itu jumlah penumpang menurun drastis hingga sekarang karena banyak masyrakat yang khawatir,” pungkasnya. (link/int-Okezone) 

You can share this post!

Berita Lainnya
[Ikuti LinkarFakta.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar